ANALISIS KINERJA SIMPANG TIGA BERSINYAL (STUDI KASUS : JLN SETIABUDI PATUNG DIPONEGORO TEMBALANG)

Ade Muhammad Nur Cahyo; Adfisal Akbar Maulana; Rachmat Mudiyono

doi:10.51135/vvnhbr33

Authors

Ade Muhammad Nur Cahyo Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung
Adfisal Akbar Maulana Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung
Rachmat Mudiyono Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung

DOI:

https://doi.org/10.51135/vvnhbr33

Keywords:

Transportasi, Semarang, MKJI 1997, derajat kejenuhan, tundaan

Abstract

Kota semarang, merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dengan perkembangan infrastruktur yang cukup baik. Kawasan tembalang tepatnya di Jalan Setiabudi menjadi jalur utama sebagai penghubung pusat kota dengan kawasan pendidikan. Hal tersebut menjadikan kawasan sering mengalami kemacetan yang sulit untuk diuraikan, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan pengaturan simpang bersinyal yang efektif. Sehingga diperlukan evaluasi kinerja simpang secara berkala menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesias 1997. Berdasarkan penelitian pada simpang Jln. Setiabudi Patung Diponegoro Tembalang diketahui bahwa masing – masing pendekat mempunyai derajat kejenuhan yaitu lebih dari > 0,5, artinya tingkat pelayanan simpangnya adalah D. Panjang antrian tertinggi dihasilkan pada pendekat barat sepanjang 224,8 m. Tundaan rata – rata simpang didapat adalah 29,7 det/smp dan masuk tingkat pelayan simpang (LOS) dengan tingkat C (< 40 – 60 det/smp).

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Rachmat Mudiyono, Program Studi Teknik Sipil Universitas Islam Sultan Agung

Kota semarang, merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dengan perkembangan infrastruktur yang cukup baik. Kawasan tembalang tepatnya di Jalan Setiabudi menjadi jalur utama sebagai penghubung pusat kota dengan kawasan pendidikan. Hal tersebut menjadikan kawasan sering mengalami kemacetan yang sulit untuk diuraikan, salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan pengaturan simpang bersinyal yang efektif. Sehingga diperlukan evaluasi kinerja simpang secara berkala menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesias 1997. Berdasarkan penelitian pada simpang Jln. Setiabudi Patung Diponegoro Tembalang diketahui bahwa masing – masing pendekat mempunyai derajat kejenuhan yaitu lebih dari > 0,5, artinya tingkat pelayanan simpangnya adalah D. Panjang antrian tertinggi dihasilkan pada pendekat barat sepanjang 224,8 m. Tundaan rata – rata simpang didapat adalah 29,7 det/smp dan masuk tingkat pelayan simpang (LOS) dengan tingkat C (< 40 – 60 det/smp).

References

[1] Badan Pusat Statistik Kota Semarang. (2024, April). Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin (Jiwa) .https://semarangkota.bps.go.id/indicator/12/78/1/jumlah-penduduk-menurut-jenis-kelamin.html.

[2] Badan Pusat Statistik Kota Semarang. (2024, April). Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk (Jiwa/km2), 2020-2022. https://semarangkota.bps.go.id/indicator/12/48/1/kepadatan-penduduk.html.

[3] Direktorat Jenderal Bina Marga dan Direktorat Bina Jalan Kota. (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia. PT Bina Karya (Persero).

[4] Kementrian Perhubungan Republik Indonesia. (2006). Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas di Jalan. Biro Hukum Kementrian Perhubungan.

[5] Mudiyono, R., Anindyawati, N. (2017). Analisis Kinerja Ruas Jalan Majapahit Kota Semarang (Studi Kasus : Segmen Jalan Depan Kantor Pegadaian Sampai Jembatan Tol Gayamsari). Jurnal Prosiding Seminar Nasional Inovasi Dalam Pengembangan SmartCity Vol. 01, No. 01.

[6] Yunus, M., Mirajhusnita, I., Mudiyono, R., & Poedjiastoeti, H. (2020). The Analysis of Traffic Delay And Queue due to the Shunting Activities of Pertamina Train of Tegal City. Jurnal JACEE (Journal of Advanced Civil and Environmental Engineering) Vol. 03, No. 02, 83 – 93.

[7] Hendriyani, I., & Sugiarto, R. E. (2016). Analisa Kinerja Simpang Tiga Tugu Matilda Balikpapan. Jurnal TRANSUKMA Vol. 02, No. 01, Desember 2016 ISSN cetak 2502 – 1028, 75 – 83.

[8] Rezinia. C., & Asriani, v. l. (2017). Analisa Simpang Tiga Bersinyal Jalan Majapahit – Tol Gayamsari Semarang. (Tugas Akhir, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).

[9] Ilham, I. (2022). Analisis Simpang Tiga Bersinyal Pada Tugu Adipura Kota Payakumbuh Dengan Metode MKJI 1997. (Skripsi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat).

[10] Asianto, H., Rusmin, M., Widodo, S., & Saputra, A. (2023). Analisis Kinerja Simpang Tiga Bersinyal Dengan Menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (Studi Kasus : Simpang Tiga Bersinyal Jl. Basuki Rahmat – Jl. Sungai Maruni Kota Sorong). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil (JIMATS) Vol. 02, No. 01, 037 – 045, Januari 2023.

[11] Pramudita, A. I., & Pramesti, M. K., (2023). Analisis Kinerja Simpang Tiga Bersinyal (Studi Kasus : Jalan Tentara Pelajar – Kedung Mundu Semarang). (Tugas Akhir, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).

[12] Huda, M. N., & Wafa, N. (2017). Analisa Kinerja Simpang Empat Bersinyal (Studi Kasus : Jln Kudus – Jepara, Jln Damaran – Pacangan, Jln Lingkar Baru dan Jln Lingkar Utara Kudus). (Tugas Akhir, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).

[13] Saputra, W. R., & Irawan, W. A. (2022). Analisis Kinerja Simpang Empat Bersinyal Segmen Jalan Soekarno Hatta Depan SPBU Pertamina Masjid Agung Semarang. (Tugas Akhir, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).

[14] Ferdian, D., & Ramadhan, F. (2023). Analisa Kinerja Pada Simpang Bersinyal Menggunakan Metode MKJI 1997 (Studi Kasus : Simpang Empat Jati Raya, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah). (Tugas Akhir, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).

[15] Rohmah, A., & Julianty, N. (2017). Analisa Kinerja Simpang Lima Bersinyal (Studi Kasus : Jalan Soekarno Hatta Tlogosari Semarang). (Tugas Akhir, Universitas Islam Sultan Agung Semarang).